Sabtu, 26 Oktober 2013

Imam Mahdi

Imam Mahdi

1.  Pengertian Imam Mahdi
Imam Mahdi sebenarnya adalah sebuah nama gelar sebagaimana halnya dengan gelar khalifah, amirul mukminin dan sebagainya. Imam Mahdi dapat diartikan secara bebas bermakna "Pemimpin yang telah diberi petunjuk". Dalam bahasa Arab, kata Imam berarti "pemimpin", sedangkan Mahdi berarti "orang yang mendapat petunjuk".
Menurut Syekh Muhyidin Ibnu Arabi dalam kitab Futuhat Al Makkiyah bab 366, kata Al Mahdi tidak ada di dalam Al Qur’ansebagai suatu nama. Namun dalam bentuk asalnya adalah pasif partisipel dari kata kerja “hada” (artinya “memberi arah atau bimbingan yang benar , di jalan yang benar’). Secara harfiah Al Mahdi berarti “orang yang terbimbing dengan benar“.
Meskipun di beberapa hadits yang masih diperdebatkan Al Mahdi sering muncul sebagai sebuah “nama“ kehormatan atau gelar. Namun, makna dan artinya sesungguhnya menunjuk kepada makna biasa yang menjelaskan sosok yang spiritual yaitu yang “memperoleh bimbingan yang benar“, yang telah menerima secara aktif dan menyerap tataran isyarat Ilahiyah dalam kehidupan yang paripurna.
Semasa kepemimpinannya Imam Mahdi akan membawa kaum muslimin untuk memerangi kezaliman, hingga satu demi satu kedzaliman akan tumbang takluk dibawah kekuasaanya. Kemenangan demi kemenangan yang diraih Imam Mahdi dan pasukannya akan membuat murka raja kezaliman (Dajjal) sehingga membuat Dajjal keluar dari persembunyiannya dan berusaha membunuh Imam Mahdi serta pengikutnya.
Kekuasaan dan kehebatan Dajjal bukanlah lawan tanding Imam Mahdi oleh karena itu sesuai dengan takdir Allah, maka Allah SWT akan menurunkan Nabi Isa dari langit yang bertugas membunuh Dajjal. Imam Mahdi dan Nabi Isa akan bersama-sama memerangi Dajjal dan pengikutnya, hingga Dajjal mati ditombak oleh Nabi Isa di "Pintu Lud" dalam kompleks Al-Aqsa.

2.  Ciri dan Sifat Imam Mahdi
Tidak ada seorang pun dimuka bumi ini yang mengetahui tentang Imam Mahdi dan ciri-cirinya , kecuali Rasulullah, karena Rasululah dibimbing oleh wahyu. Oleh karena itu bagi kita sebaik-baiknya tempat untuk merujuk tentang perkara ini adalah apa yang baginda Rasulullah katakan dalam hadist-hadistnya sebagai berikut:
a.    Al Mahdi berasal dari umatku, berkening lebar, berhidung panjang dan mancung. Ia akan memenuhi bumi ini dengan keadilan dan kemakmuran, sebagaimana ia (bumi ini) sebelum itu dipenuhi oleh kezhaliman dan kesemena-menaan, dan ia (umur kekhalifahan) berumur tujuh tahun. (HR. Abu Dawud dan  Hakim)
b.   Al Mahdi berasal dari umatku, dari keturunan anak cucuku. (HR. Abu Dawud, Ibnu Majah, dan  Hakim)

3.  Tanda Tanda Kemunculan Imam Mahdi
Kemunculan Imam Mahdi akan di dahului oleh beberapa tanda-tanda sebagaimana yang disebutkan dalam beberapa hadist berikut:
a.   Pada suatu hari tubuh Rasulullah SAW bergetar dalam tidurnya. Lalu kami bertanya, 'Mengapa engkau melakukan sesuatu yang belum pernah engkau lakukan wahai Rasulullah?' Rasulullah SAW menjawab, 'Akan terjadi suatu keanehan, yaitu bahwa sekelompok orang dari umatku akan berangkat menuju baitullah (Ka'bah) untuk memburu seorang laki-laki Quraisy yang pergi mengungsi ke Ka'bah. Sehingga apabila orang-orang tersebut telah sampai ke padang pasir, maka mereka ditelan bumi.' Kemudian kami bertanya, 'Bukankah di jalan padang pasir itu terdapat bermacam-macam orang?' Beliau menjawab, 'Benar, di antara mereka yang ditelan bumi tersebut ada yang sengaja pergi untuk berperang, dan ada pula yang dipaksa untuk berperang, serta ada pula orang yang sedang berada dalam suatu perjalanan, akan tetapi mereka binasa dalam satu waktu dan tempat yang sama. Sedangkan mereka berasal dari arah (niat) yang berbeda-beda. Kemudian Allah SWT akan membangkitkan mereka pada hari berbangkit, menurut niat mereka masing-masing. (HR. Bukhary, Muslim)
b.   Seorang laki-laki akan datang ke Baitullah (Ka'bah), maka diutuslah suatu utusan (oleh penguasa) untuk mengejarnya. Dan ketika mereka telah sampai di suatu gurun pasir, maka mereka terbenam ditelan bumi. (HR. Muslim)
c.   Suatu kaum yang mempunyai jumlah dan kekuatan yang tidak berarti akan kembali ke Baitullah. Lalu diutuslah (oleh penguasa) sekelompok tentara untuk mengejar mereka, sehingga apabila mereka telah sampai pada suatu padang pasir, maka mereka ditelan bumi. (HR. Muslim)
d.   Sungguh, Baitullah ini akan diserang oleh suatu pasukan, sehingga apabila pasukan tersebut telah sampai pada sebuah padang pasir, maka bagian tengah pasukan itu ditelan bumi. Maka berteriaklah pasukan bagian depan kepada pasukan bagian belakang, dimana kemudian semua mereka ditenggelamkan bumi dan tidak ada yang tersisa, kecuali seseorang yang selamat, yang akan mengabarkan tentang kejadian yang menimpa mereka. (HR. Muslim, Ahmad, Nasai, dan Ibnu Majah)

4.  Pandangan  Ulama tentang Imam Mahdi
a.   AI-Imam Abu Hanifah menjelaskan di dalam kitab Fiqhul Akbar bahwa segala tanda-tanda hari qiamat adalah semuanya benar menurut hadits-hadits Rasulullah SAW dan salah satu di antara tanda-tandanya ialah kemunculan Imam Mahdi.
b.   Al-Hafiz Ibnu Katsir di dalam Tafsir Ibnu Katsir menjelaskan, “Menurut pendapat yang jelas bahwa di antara Imam yang memimpin manusia itu ialah Al Mahdi yang telah diberitahu oleh hadits-hadits yang diriwayatkan dan Rasulullah SAW yang menyebut perkara itu. Bukannya yang ditunggu-tunggu oleh golongan Rafidhah, di mana menurut dakwaan mereka Mahdi itu telah dilahirkan kemudian akan muncul pula dan satu gua di Samira’ di dalam negeri Iraq. Pendapat ini tidak ada kebenarannya.”
c.   Ibnu Hajar Al Asqalani menyebut di dalam Fathul Bari (syarah sahih Bukhari), “Telah berkata Abul Hussein Al Aburie di dalam kitabnya Manaqib As-Syafii,” Telah menjadi khabar mutawatir bahwa Al-Mahdi itu lahir dari kalangan umat ini.”
d.   Ibnu Hajjar Al Haitami menyebut di dalam kitabnya Fathul Mubin Li Syarah Al-“Arbaiin : “Bahwa Nabi Isa AS turun diakhir zaman memusnahkan salib dan membunuh babi sebagaimana tersebut dalam hadith sahih dan ia membunuh Dajjal, ia turun ketika solat Subuh dan berjemaah di belakang Al-Mahdi”.
e.   Ibnu Taimiyah di dalam kitabnya Al-Minhajul Sunnah An-Nabawiyah juzu’ 4 menyebut, “Sesungguhnya hadits-hadits yang menyebut zahirnya Imam Mahdi adalah terdiri dari hadits-hadits sahih yang telah diriwayatkan oleh A1-Imam Abu Daud, Turmizi, Imam Ahmad dan lain-lain.” Kemudian Ibni Taimiyah menyebut pula bahwa Al-Mahdi itu dari keturunan Sayidina Hassan bin Ali dan bukannya daripada Sayidina Hussin bin Ali sebagairnana yang disebutkan oleh Sayidina Ali r.a (riwayat Abu Daud).
f.    Dalam kitab Al-Manarul Munif Fi Sahihi Wad Dha’if karangan Ibni Qaiyim Al-Jauziyah, “Orang-orang Islam telah bersalah faham pada perkara Al-Mahdi di atas 4 qaul, dan kebanyakan hadits-hadits itu menunjukkan bahwa Al-Mahdi itu seorang lelaki dari ahli bait Rasulullah SAW dan keturunan Sayidina Hassan bin Ali yang keluar pada akhir zaman kelak. Bahwa dunia ini sedang penuh dengan kezaliman dan kejahatan, maka Al-Mahdi itu memenuhkan bumi dengan keadilan dan kebajikan.”

5.  Hadis tentang Imam Mahdi
a.   Nabi Bersabda, sungguh, bumi ini akan dipenuhi oleh kezhaliman dan kesemena-menaan. Dan apabila kezhaliman serta kesemena-menaan itu telah penuh, maka Allah SWT akan mengutus seorang laki-laki yang berasal dari umatku, namanya seperti namaku, dan nama bapaknya seperti nama bapakku (Muhammad bin Abdullah). Maka ia akan memenuhi bumi dengan keadilan dan kemakmuran, sebagaimana ia (bumi) telah dipenuhi sebelum itu oleh kezhaliman dan kesemena-menaan. Di waktu itu langit tidak akan menahan setetes pun dari tetesan airnya, dan bumi pun tidak akan menahan sedikit pun dari tanaman-tanamannya. Maka ia akan hidup bersama kamu selama 7 tahun, atau 8 tahun, atau 9 tahun. (HR. Thabrani)
b.   Telah bersabda Rasulullah SAW, "Pada akhir zaman akan muncul seorang khalifah yang berasal dari umatku, yang akan melimpahkan harta kekayaan selimpah-limpahnya. Dan ia sama sekali tidak akan menghitung-hitungnya. (HR. Muslim dan Ahmad)

6.  Hikmah
a.   Imam Mahdi adalah sosok pemimpin yang akan membawa kebaikan dengan mengalah segala keburukan dan kemungkarann di bumi
b.   Berdasar hadis yang beredar dikalangan Sunni dan Syi’ah berkaitan dengan masalah Imam Mahdi adalah jelas adanya, oleh karena kita sebaiknya meyakini bahwa Dia akan datang di ahir zaman

Tidak ada komentar:

Posting Komentar