Imam Mahdi
1.
Pengertian Imam Mahdi
Imam Mahdi sebenarnya adalah sebuah nama gelar
sebagaimana halnya dengan gelar khalifah, amirul mukminin
dan sebagainya. Imam Mahdi dapat diartikan secara bebas bermakna "Pemimpin yang telah diberi
petunjuk". Dalam bahasa Arab, kata Imam
berarti "pemimpin",
sedangkan Mahdi berarti "orang
yang mendapat petunjuk".
Menurut
Syekh Muhyidin Ibnu Arabi dalam kitab Futuhat
Al Makkiyah bab 366, kata Al Mahdi
tidak ada di dalam Al Qur’ansebagai suatu nama. Namun dalam bentuk asalnya
adalah pasif partisipel dari kata kerja “hada”
(artinya “memberi arah atau bimbingan yang benar , di jalan yang benar’).
Secara harfiah Al Mahdi berarti “orang yang terbimbing dengan benar“.
Meskipun
di beberapa hadits yang masih diperdebatkan Al Mahdi sering muncul sebagai
sebuah “nama“ kehormatan atau gelar. Namun, makna dan artinya sesungguhnya
menunjuk kepada makna biasa yang menjelaskan sosok yang spiritual yaitu yang “memperoleh bimbingan yang benar“, yang
telah menerima secara aktif dan menyerap tataran isyarat Ilahiyah dalam
kehidupan yang paripurna.
Semasa kepemimpinannya
Imam Mahdi akan membawa kaum muslimin untuk memerangi kezaliman, hingga satu demi
satu kedzaliman akan tumbang takluk dibawah kekuasaanya. Kemenangan demi
kemenangan yang diraih Imam Mahdi dan pasukannya akan membuat murka raja
kezaliman (Dajjal) sehingga membuat
Dajjal keluar dari persembunyiannya dan berusaha membunuh Imam Mahdi serta
pengikutnya.
Kekuasaan dan kehebatan Dajjal bukanlah
lawan tanding Imam Mahdi oleh karena itu sesuai dengan takdir Allah, maka Allah SWT
akan menurunkan Nabi
Isa
dari langit yang bertugas membunuh Dajjal. Imam Mahdi dan Nabi Isa akan bersama-sama
memerangi Dajjal dan pengikutnya, hingga Dajjal mati ditombak oleh Nabi Isa di "Pintu Lud" dalam kompleks Al-Aqsa.
2.
Ciri dan Sifat Imam Mahdi
Tidak ada seorang pun dimuka bumi ini yang mengetahui tentang Imam Mahdi
dan ciri-cirinya , kecuali Rasulullah, karena Rasululah dibimbing oleh wahyu. Oleh
karena itu bagi kita sebaik-baiknya tempat untuk merujuk tentang perkara ini
adalah apa yang baginda Rasulullah katakan dalam hadist-hadistnya sebagai
berikut:
a. Al Mahdi berasal
dari umatku, berkening lebar, berhidung panjang dan mancung. Ia akan memenuhi
bumi ini dengan keadilan dan kemakmuran, sebagaimana ia (bumi ini) sebelum itu
dipenuhi oleh kezhaliman dan kesemena-menaan, dan ia (umur kekhalifahan)
berumur tujuh tahun. (HR. Abu Dawud dan
Hakim)
b.
Al
Mahdi berasal dari umatku, dari keturunan anak cucuku. (HR. Abu Dawud, Ibnu
Majah, dan Hakim)
3.
Tanda Tanda Kemunculan Imam Mahdi
Kemunculan Imam
Mahdi akan di dahului oleh beberapa tanda-tanda sebagaimana yang disebutkan
dalam beberapa hadist berikut:
a.
Pada
suatu hari tubuh Rasulullah SAW bergetar dalam tidurnya. Lalu kami bertanya,
'Mengapa engkau melakukan sesuatu yang belum pernah engkau lakukan wahai
Rasulullah?' Rasulullah SAW menjawab, 'Akan terjadi suatu keanehan, yaitu bahwa
sekelompok orang dari umatku akan berangkat menuju baitullah (Ka'bah) untuk memburu
seorang laki-laki Quraisy yang pergi
mengungsi ke Ka'bah. Sehingga apabila orang-orang tersebut telah sampai ke padang pasir, maka mereka
ditelan bumi.' Kemudian kami bertanya, 'Bukankah di jalan padang pasir itu
terdapat bermacam-macam orang?' Beliau menjawab, 'Benar, di antara mereka yang
ditelan bumi tersebut ada yang sengaja pergi untuk berperang, dan ada pula yang
dipaksa untuk berperang, serta ada pula orang yang sedang berada dalam suatu
perjalanan, akan tetapi mereka binasa dalam satu waktu dan tempat yang sama.
Sedangkan mereka berasal dari arah (niat) yang berbeda-beda. Kemudian Allah SWT akan
membangkitkan mereka pada hari berbangkit, menurut niat mereka masing-masing.
(HR. Bukhary, Muslim)
b.
Seorang
laki-laki akan datang ke Baitullah (Ka'bah), maka diutuslah suatu utusan (oleh
penguasa) untuk mengejarnya. Dan ketika mereka telah sampai di suatu gurun
pasir, maka mereka terbenam ditelan bumi. (HR. Muslim)
c.
Suatu
kaum yang mempunyai jumlah dan kekuatan yang tidak berarti akan kembali ke
Baitullah. Lalu diutuslah (oleh penguasa) sekelompok tentara untuk mengejar
mereka, sehingga apabila mereka telah sampai pada suatu padang pasir, maka
mereka ditelan bumi. (HR. Muslim)
d.
Sungguh,
Baitullah ini akan diserang oleh suatu
pasukan, sehingga apabila pasukan tersebut telah sampai pada sebuah padang
pasir, maka bagian tengah pasukan itu ditelan bumi. Maka berteriaklah pasukan
bagian depan kepada pasukan bagian belakang, dimana kemudian semua mereka
ditenggelamkan bumi dan tidak ada yang tersisa, kecuali seseorang yang selamat,
yang akan mengabarkan tentang kejadian yang menimpa mereka. (HR. Muslim, Ahmad,
Nasai, dan Ibnu Majah)
4.
Pandangan Ulama tentang Imam Mahdi
a. AI-Imam Abu Hanifah menjelaskan di dalam kitab Fiqhul Akbar bahwa segala tanda-tanda hari qiamat adalah semuanya
benar menurut hadits-hadits Rasulullah SAW dan salah satu di antara
tanda-tandanya ialah kemunculan Imam Mahdi.
b.
Al-Hafiz Ibnu Katsir di
dalam Tafsir Ibnu Katsir menjelaskan,
“Menurut pendapat yang jelas bahwa di
antara Imam yang memimpin manusia itu ialah Al Mahdi yang telah diberitahu oleh
hadits-hadits yang diriwayatkan dan Rasulullah SAW yang menyebut perkara itu.
Bukannya yang ditunggu-tunggu oleh golongan Rafidhah, di mana menurut dakwaan
mereka Mahdi itu telah dilahirkan kemudian akan muncul pula dan satu gua di
Samira’ di dalam negeri Iraq. Pendapat ini tidak
ada kebenarannya.”
c.
Ibnu
Hajar Al Asqalani menyebut di dalam Fathul
Bari (syarah sahih Bukhari), “Telah
berkata Abul Hussein Al Aburie di dalam kitabnya Manaqib As-Syafii,” Telah
menjadi khabar mutawatir bahwa Al-Mahdi itu lahir dari kalangan umat ini.”
d.
Ibnu
Hajjar Al Haitami menyebut di dalam kitabnya Fathul Mubin Li Syarah Al-“Arbaiin : “Bahwa Nabi Isa AS turun diakhir zaman memusnahkan salib dan membunuh
babi sebagaimana tersebut dalam hadith sahih dan ia membunuh Dajjal, ia turun
ketika solat Subuh dan berjemaah di belakang Al-Mahdi”.
e.
Ibnu
Taimiyah di dalam kitabnya Al-Minhajul
Sunnah An-Nabawiyah juzu’ 4 menyebut, “Sesungguhnya hadits-hadits yang
menyebut zahirnya Imam Mahdi adalah terdiri dari hadits-hadits sahih yang telah
diriwayatkan oleh A1-Imam Abu Daud, Turmizi, Imam Ahmad dan lain-lain.”
Kemudian Ibni Taimiyah menyebut pula bahwa Al-Mahdi itu dari keturunan Sayidina
Hassan bin Ali dan bukannya daripada Sayidina Hussin bin Ali sebagairnana yang disebutkan
oleh Sayidina Ali r.a (riwayat Abu Daud).
f.
Dalam
kitab Al-Manarul Munif Fi Sahihi Wad
Dha’if karangan Ibni Qaiyim Al-Jauziyah, “Orang-orang Islam telah bersalah
faham pada perkara Al-Mahdi di atas 4 qaul, dan kebanyakan hadits-hadits itu
menunjukkan bahwa Al-Mahdi itu seorang lelaki dari ahli bait Rasulullah SAW dan
keturunan Sayidina Hassan bin Ali yang keluar pada akhir zaman kelak. Bahwa
dunia ini sedang penuh dengan kezaliman dan kejahatan, maka Al-Mahdi itu
memenuhkan bumi dengan keadilan dan kebajikan.”
5.
Hadis tentang Imam Mahdi
a.
Nabi
Bersabda, sungguh, bumi ini akan dipenuhi oleh kezhaliman dan kesemena-menaan.
Dan apabila kezhaliman serta kesemena-menaan itu telah penuh, maka Allah SWT akan mengutus
seorang laki-laki yang berasal dari umatku, namanya seperti namaku, dan nama
bapaknya seperti nama bapakku (Muhammad bin
Abdullah).
Maka ia akan memenuhi bumi dengan keadilan dan kemakmuran, sebagaimana ia
(bumi) telah dipenuhi sebelum itu oleh kezhaliman dan kesemena-menaan. Di waktu
itu langit tidak akan menahan setetes pun dari tetesan airnya, dan bumi pun
tidak akan menahan sedikit pun dari tanaman-tanamannya. Maka ia akan hidup
bersama kamu selama 7 tahun, atau 8 tahun, atau 9 tahun. (HR. Thabrani)
b.
Telah
bersabda Rasulullah SAW, "Pada akhir zaman akan muncul seorang
khalifah yang berasal dari
umatku, yang akan melimpahkan harta kekayaan selimpah-limpahnya. Dan ia sama
sekali tidak akan menghitung-hitungnya. (HR. Muslim dan Ahmad)
6.
Hikmah
a. Imam Mahdi adalah sosok pemimpin yang akan membawa kebaikan dengan mengalah
segala keburukan dan kemungkarann di bumi
b. Berdasar hadis yang beredar dikalangan Sunni dan Syi’ah berkaitan dengan
masalah Imam Mahdi adalah jelas adanya, oleh karena kita sebaiknya meyakini
bahwa Dia akan datang di ahir zaman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar