Faktor-faktor Timbulnya Aliran-Aliran Ilmu Kalam
a.
Adanya pemahaman dalam islam yang berbeda.
Perbedaan ini
terdapat dalam hal pemahaman ayat Al Qur’an, sehingga berbeda dalam menafsirkan
pula. Mufasir satu menemukan penafsiranya berdasarkan hadist yang shahih,
sementara mufasir yang lain penafsiranya belum menemukan hadist yang shahih.
Bahkan ada yang mengeluarkan pendapatnya sendiri atau hanya mengandalkan
rasional belaka tanpa merujuk kepada hadist.
b.
Adanya pemahaman ayat Al Qur’an yang berbeda.
Para pemimpin aliran
pada waktu itu dalam mengambil dalil Al Qur’an beristinbat menurut pemahaman
masing-masing
c.
Adanya penyerapan tentang hadis yang berbeda.
Penyerapan hadist
berbeda, ketika para sahabat menerima berita dari para perawinya dari aspek “matan” ada yang disebut hadist riwayah
(asli dari Rasul) dan diroyah (redaksinya disusun oleh para sahabat), ada pula
yang di pengaruhi oleh hadist (isra’iliyah), yaitu: hadist yang disusun oleh
orang-orang yahudi dalam rangka mengacaukan islam.
d.
Adanya kepentingan kelompok atau golongan
Kepentingan kelompok
pada umumnya mendominasi sebab timbulnya suatu aliran, sangat jelas, dimana
syiah sangat berlebihan dalam mencintai dan memuji Ali bin Abi Thalib,
sedangkan khawarij sebagai kelompokyang sebaliknya.
e.
Mengedepankan akal
Dalam hal ini, akal
di gunakan setiap keterkaitan dengan kalam sehingga terkesan berlebihan dalam
penggunaan akal, seperti aliran Mu’tazilah.
f.
Adanya
kepentingan politik
Kepentingan ini
bermula ketika ada kekacauan politik pada zaman Ustman bin Affan yang
menyebabkan wafatnya beliau, kepentingan ini bertujuan sebagai sumber kekuasaan
untuk menata kehidupan.
g.
Adanya beda dalam kebudayaan
Orang islam masih
mewarisi yang di lakukan oleh bangsa quraish di masa jahiliyah. Seperti
menghalalkan kawin kontrak yang hal itu sebenarnya sudah di larang sejak zaman
Rasulullah. Kemudian muncul lagi pada masa khalifah Ali bin Abi Thalib oleh
aliran Syi’ah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar