Sabtu, 26 Oktober 2013

Dajjal

Dajjal

1.  Pengertian Dajjal
Kata Dajjal berasal dari kata dajala, artinya, menutupi (sesuatu). Kamus Lisanul ’Arab mengemukakan beberapa pendapat mengapa disebut Dajjal. Menurut suatu pendapat, ia disebut Dajjal karena ia adalah pembohong yang menutupi kebenaran dengan kepalsuan. Pendapat lainnya mengatakan, karena ia menutupi bumi dengan bilangannya yang besar. Pendapat ketiga mengatakan, karena ia menutupi manusia dengan kekafiran. Keempat, karena ia tersebar dan menutupi seluruh muka bumi.
Dajjal adalah kata Arab yang lazim digunakan untuk istilah "nabi palsu". Namun istilah Dajjal, merujuk pada sosok "Penyamar" atau "Pembohong" yang muncul menjelang kiamat. Istilahnya adalah Al-Masih Ad-Dajjal adalah terjemahan dari istilah Syria Meshiha Deghala yang telah menjadi kosa kata umum dari Timur Tengah selama lebih dari 400 tahun sebelum Al Qur’an diturunkan.
Disebutkan oleh Al-Imam Al-Qurthubi kitab At-Tadzkirah bahwa lafadz Dajjal di antaranya bermakna : Kadzdzab (tukang dusta), Mumawwih (yang menipu manusia). Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin dalam kitab Syarah Lum’atul I’tiqad, mengatakan: “Dikatakan demikian karena dia adalah manusia yang paling besar penipuannya.” Dikatakan juga bahwa Dajjal adalah “Seorang laki-laki pendusta (penipu) yang keluar di akhir zaman mengaku sebagai Rabb.”

2.  Turunnya Dajjal
Dajjal dalah seorang tokoh kafir yang jahat, ia akan muncul menjelang Kiamat. Dajjal pembawa fitnah di akhir zaman, menurut hadits Muhammad bersabda: "Sejak Allah swt menciptakan Nabi Adam a.s. sampai ke hari kiamat nanti, tidak ada satu ujian pun yang lebih dahsyat daripada Dajjal"
Dajjal adalah benar-benar manusia. Allah mendatangkannya untuk menguji para hamba-Nya. Allah memberikan pada Dajjal kemampuan menghidupkan mayit yang sebelumnya ia matikan, menumbuhkan tanaman, menyuburkan tanah dan kebun, menjadikan api dan dua macam sungai. Kemudian Dajjal pun akan mengeluarkan berbagai macam perbendaharaan di dalam bumi, ia akan menurunkan hujan dari langit, dan tanah pun akan tumbuh tanaman. Ini semua dilakukan atas kuasa dan kehendak Allah. Kemudian setelah itu, Allah Ta’ala membuat ia tidak bisa berbuat apa-apa. Namun tidak ada yang bisa membunuh Dajjal dan menghancurkan berbagai urusannya melainkan ‘Isa ‘alaihis salam. Allah pun akhirnya mengokohkan hati orang beriman.
Nabi Muhammad mengingatkan para pengikutnya untuk membaca dan menghapal sepuluh ayat pertama dari QS. Al Kahfi sebagai perlindungan dari Dajjal, dan kalau bisa berlindung di kota Madinah dan Mekkah, karena Dajjal tidak akan pernah bisa masuk kota tersebut yang dijaga oleh para malaikat. Rasulullah juga mengingatkan para pengikutnya untuk berdoa, "Ya Allah! Aku berlindung dengan-Mu dari bencana Dajjal." Dia juga menyatakan ; tidak ada musibah yang lebih hebat daripada bencana yang ditimbulkan Dajjal sejak penciptaan Nabi Adam hingga Hari Kebangkitan.

3.  Ciri dan Sifat Dajjal
Dajjal tidak disebut dalam Al Quran, tetapi terdapat dalam hadis dan Sunah yang menguraikan sifat-sifat Dajjal. Berdasarkan kepercayaan yang telah umum dalam kalangan muslim, karakteristik Dajjal adalah sebagai berikut:
a.   Dajjal memiliki cacat fisik berupa mata kiri yang buta, dan mata kanan yang dapat melihat tetapi berwarna gelap (hitam). Dalam beberapa hadis menjelaskan ia hanya memiliki sebuah mata. Ia akan menunggangi keledai putih yang satu langkahnya sama dengan satu mil jaraknya. Keledai tersebut memakan api dan menghembus asap, dapat terbang di atas daratan dan menyeberangi lautan.
b.   Dajjal seorang pemuda posturnya gemuk, kulitnya kemerah-merahan, berambut keriting, matanya sebelah kanan buta, dan matanya itu seperti buah anggur yang masak (tak bersinar). Dia akan menipu para umat muslim dengan mengajari mereka tentang surga, tapi ajaran tersebut adalah sebaliknya (Neraka).
c.   Huruf Arab Kaf  Fa Ra (kafir, bermakna kufur) akan muncul pada dahinya dan akan mudah dilihat oleh muslim yang bisa membaca maupun yang buta huruf.
d.   Dia akan menyatakan dirinya adalah Tuhan dan akan menipu manusia dalam berpikir.

4.  Hadis tentang Dajjal
a.   Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah bersabda : “Maukah aku sampaikan kepada kalian tentang Dajjal yang telah disampaikan oleh para nabi kepada kaumnya? Dia buta sebelah matanya, membawa sesuatu seperti surga dan neraka. Yang dia katakan surga pada hakikatnya adalah neraka. Aku peringatkan kepada kalian sebagaimana Nabi Nuh as. memperingatkan kaumnya.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim no. 2936).
b.   Menurut riwayat Muslim, Rasulullah bersabda :” Akan keluarlah dajjal kepada umatku dan dia akan hidup ditengah-tengah mereka selama empat puluh. Saya sendiri pun tidak pasti apakah empat puluh hari, empat puluh bulan atau empat puluh tahun. kemudian Allah mengutus Isa bin Maryam yang rupanya seolah-olah Urwah bin Mas’ud dan kemudian membunuh dajjal tersebut.”
c.   Diriwayat lainnya ada yang menambahkan ia bertubuh pendek dan mandul kemudian mata sebelah kirinya buta dan didahinya terdapat tulisan ka fa ra yang dapat dilihat dan dibaca oleh setiap muslim. “Diawal kemunculannya, Dajjal berkata, Aku adalah nabi, padahal tidak ada nabi setelahku. Kemudian ia memuji dirinya sambil berkata, Aku adalah Rabb kalian, padahal kalian tidak dapat melihat Rabb kalian sehingga kalian mati (HR.Ibnu Majah).
d.   Dari Abu Ummah Nabi bersabda "Wahai sekalian manusia, sungguh tidak ada fitnah yang lebih besar dari fitnah Dajjal di muka bumi ini semenjak Allah menciptakan anak cucu Adam. Tidak ada satu Nabi pun yang diutus oleh Allah melainkan ia akan memperingatkan kepada umatnya mengenai fitnah Dajjal. Sedangkan Aku adalah Nabi yang paling terakhir dan kalian juga ummat yang paling terakhir, maka tidak dapat dipungkiri lagi bahwa Dajjal akan muncul di tengah-tengah kalian.” (Dikeluarkan dalam Shahih Al Jaami’ Ash Shoghir no. 13833. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).
e.   Tiga tanda, jika semuanya telah terjadi, maka tidak akan berguna lagi keimanan seseorang sebelumnya, yaitu; keluarnya Dajjal, binatang melata, dan terbitnya matahari dari barat atau dari tempat terbenamnya” (HR. Tirmidzi no. 3072 dan Ahmad 2/445. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).

5.  Cara Menghindar dari Dajjal
Untuk menghadapi fitnah Dajjal Rasulullah telah bersabda : “Barang siapa yang mendengar ada Dajjal, maka hendaklah ia bersembunyi (berlari) darinya. Demi Allah, ada seseorang yang mendatanginya dan dia mengira bahwa ia akan tetap beriman (kepada Allah), lantas dia mengikutinya, karena banyaknya syubhat yang menyertainya.”
Selain itu beliau juga memberikan petunjuk agar kita selamat dari fitnah Dajjal yaitu :
a.   Berpegang teguh kepada Dinul Islam dan bersenjatakan Iman. Mengetahui nama-nama dan sifat-sifat Allah yang baik yang tidak bersekutu padanya seorang pun.
b.   Memohon perlindungan kepada Allah dari finah Dajjal, khususnya pada waktu shalat. Ya Allah, aku memohon perlindungan pada Mu dari siksa Neraka Jahannam, adzab kubur, fitnah (cobaan) hidup dan mati serta dari keburukan fitnah Dajjal.”
c.   Menghafalkan beberapa ayat dari QS. Al Kahfi. Nabi SAW menyuruh membaca beberapa ayat permulaan surat Al-Kahfi untuk menolak fitnah Dajjal, beberapa riwayat lain menyebutkan ayat-ayat terakhir surat Al-Kahfi yakni 10 ayat awal atau 10 ayat akhir.

6.  Hikmah
a.   Setiap manusia pasti tidak akan luput dari godaan dan tipuan Dajjal, oleh karenanya harus waspada akan kedatangan sosok yang menjadi penipu terbesar seperti yang diinformasikan Nabi Muhammad dan para Nabi sebelumnya.
b.   Sifat yang paling menonjol dari Dajjal adalah mengajak manusia melakukan kejahatan dengan menghiasinya seakan-akan kelakuan tersebut baik dan membawa manfaat, pada tidak demikian adaanya.
c.   Untuk mewaspadai dan menghadang godaan Dajjal adalah dengan melakukan kegiatan yang direstui Allah dan RasulNya seraya bermohon dengan do’a agar terhidar dafi fitnah Dajjal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar