Nabi Isa AS
1.
Kelahiran Nabi Isa as menurut Al Qur’an
Nabi ‘Isa a.s. serta ibunya Maryam adalah makhluk Allah s.w.t. yang
terpilih, mereka tidak sekali-kali akan mengakui diri mereka sebagai Tuhan
disebabkan nikmat yang diberikan kepada mereka, terutamanya Nabi ‘Isa a.s.
Dakwaan bahawa Nabi ‘Isa itu adalah jelmaan Allah s.w.t. hanyalah cerita karut
dan pembohongan semata-mata. ‘Isa a.s. sendiri menyatakan di dalam Yohanes,
fasal 17, ayat 3, bahwa “Inilah hidup
yang kekal, yaitu supaya mereka mengenal Engkau, Allah Yang Esa, dan Yesus
Kristus yang telah Engkau suruhkan itu.” Al Qur’an dengan gamblang dan teliti
mengisahkan mulai proses kehamilan dan kelahiran Isa as., dari Maryam, seorang
perempuan shalihah yang telah dipilih Allah, seperti pada firman Allah dalam QS. Maryam (19) : 13-33
16. dan Ceritakanlah (kisah) Maryam
di dalam Al Quran, Yaitu ketika ia menjauhkan diri dari keluarganya ke suatu
tempat di sebelah timur, 17. Maka ia Mengadakan tabir (yang melindunginya) dari
mereka; lalu Kami mengutus roh Kami kepadanya, Maka ia menjelma di hadapannya
(dalam bentuk) manusia yang sempurna. 18. Maryam berkata: "Sesungguhnya
aku berlindung dari padamu kepada Tuhan yang Maha pemurah, jika kamu seorang
yang bertakwa". 19. ia (Jibril) berkata: "Sesungguhnya aku ini
hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang
suci". 20. Maryam berkata: "Bagaimana akan ada bagiku seorang anak
laki-laki, sedang tidak pernah seorang manusiapun menyentuhku dan aku bukan
(pula) seorang pezina!" 1. Jibril berkata: "Demikianlah".
Tuhanmu berfirman: "Hal itu adalah mudah bagiku; dan agar dapat Kami
menjadikannya suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari kami; dan hal
itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan". 22. Maka Maryam
mengandungnya, lalu ia menyisihkan diri dengan kandungannya itu ke tempat yang
jauh. 23. Maka rasa sakit akan melahirkan anak memaksa ia (bersandar) pada
pangkal pohon kurma, Dia berkata: "Aduhai, Alangkah baiknya aku mati
sebelum ini, dan aku menjadi barang yang tidak berarti, lagi dilupakan". 24.
Maka Jibril menyerunya dari tempat yang rendah: "Janganlah kamu bersedih
hati, Sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan anak sungai di bawahmu. 25. dan
goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan
menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu, 26. Maka makan, minum dan
bersenang hatilah kamu. jika kamu melihat seorang manusia, Maka Katakanlah:
"Sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa untuk Tuhan yang Maha pemurah,
Maka aku tidak akan berbicara dengan seorang manusiapun pada hari ini".
27. Maka Maryam membawa anak itu kepada kaumnya dengan menggendongnya. kaumnya
berkata: "Hai Maryam, Sesungguhnya kamu telah melakukan sesuatu yang Amat
mungkar. 28. Hai saudara perempuan Harun, ayahmu sekali-kali bukanlah seorang
yang jahat dan ibumu sekali-kali bukanlah seorang pezina", 29. Maka Maryam
menunjuk kepada anaknya. mereka berkata: "Bagaimana Kami akan berbicara
dengan anak kecil yang masih di dalam ayunan?" 30. berkata Isa:
"Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al kitab (Injil) dan Dia
menjadikan aku seorang Nabi, 31. dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati
di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan
(menunaikan) zakat selama aku hidup; 32. dan berbakti kepada ibuku, dan Dia
tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka. 33. dan Kesejahteraan
semoga dilimpahkan kepadaKu, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal
dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali".
2.
Kenabian Isa as
Muslim meyakini bahwa Isa adalah sebagai seorang nabi pendahulu
Muhammad, dan menyatakan bahwa setelah ia akan muncul seorang
nabi terakhir, sebagai penutup dari para nabi utusan Tuhan. Hal ini berdasarkan
dari ayat Al
Qur’an,
di mana Isa menyatakan tentang seorang rasul yang akan muncul setelah dia, yang
bernama Ahmad. Islam mengasosiasikan Ahmad sebagai Muhammad.
Ajaran Islam
menganggap Isa hanya sebagai utusan Allah saja. Kepercayaan yang menganggap Isa
sebagai Allah atau Anak Allah, menurut Islam adalah perbuatan syirik (mengasosiasikan
makhluk sama dengan Allah), dan dengan demikian dianggap sebagai suatu
penolakan atas konsep Keesaan Tuhan (tauhid).
Nabi Isan mendapat
gelar Ulul Azmi, yakni gelar yang
diberikan kepada para rasul yang memiliki
kedudukan tinggi/ istimewa karena ketabahan dan kesabaran yang luar biasa,
dalam menyebarkan agama. Gelar ini adalah gelar
tertinggi/istimewa ditingkat para nabi dan rasul. Tentang gelar ini telah
dijelaskan pada QS. Al-Ahqaaf ayat 35 dan Asy-Syuraa ayat 13.
35. Maka bersabarlah kamu seperti orang-orang
yang mempunyai keteguhan hati dari rasul-rasul telah bersabar dan janganlah
kamu meminta disegerakan (azab) bagi mereka. Pada hari mereka melihat azab yang
diancamkan kepada mereka (merasa) seolah-olah tidak tinggal (di dunia)
melainkan sesaat pada siang hari. (Inilah) suatu pelajaran yang cukup, maka
tidak dibinasakan melainkan kaum yang fasik. (QS. Al Ahqaaf ; 35)
Islam melihat Isa
sebagai manusia biasa yang mengajarkan bahwa keselamatan datang dengan melalui
kepatuhan manusia kepada kehendak Tuhan dan hanya dengan cara menyembah Allah
saja. Dengan demikian, Isa dalam ajaran Islam dianggap sebagai seorang muslim, begitu pula dengan
semua nabi
Islam.
Islam dengan demikian menolak konsep trinitas dalam Ketuhanan
Kristen, seperti juga konsep tentang Ketuhanan Yesus.
Dalam berdakwah, Isa
didampingi para pengikutnya yang disebut al-Hawâriyyûn, yang jumlahnya
12 orang, sesuai dengan jumlah suku Bani Israil yakni anak turun
Nabi Ya’kub, sehingga masing-masing hawari ini ditugaskan untuk menyampaikan
risalah Injil bagi masing-masing suku Bani Israil. Namun nama-nama hawari
tersebut tidaklah disebutkan di dalam Al Quran. Kisah para sahabat Isa ini
terdapat dalam QS. Al Mâ'idah: 111-115 dan QS.
Ãli 'Imrân: 52. Dalam surat tersebut diceritakan bahwa al-Hawâriyyûn meminta Isa untuk
menurunkan makanan dari langit. Nama surat Al Maidah yang berarti makanan
diambil karena mengandung kisah ini. Kejadian turunnya makanan dari langit ini
makin menambah ketebalan iman para pengikut Isa
øÎ)ur àMøym÷rr& n<Î) z`¿ÎiÍ#uqysø9$# ÷br&
111. Dan (ingatlah), ketika Aku
ilhamkan kepada pengikut Isa yang setia: "Berimanlah kamu kepada-Ku dan
kepada rasul-Ku." Mereka menjawab: Kami telah beriman dan saksikanlah
(wahai rasul) bahwa sesungguhnya kami adalah orang-orang yang patuh (kepada
seruanmu)."
112.
(Ingatlah), ketika pengikut-pengikut Isa berkata: "Hai Isa putera Maryam,
sanggupkah Tuhanmu menurunkan hidangan dari langit kepada kami?." Isa
menjawab: "Bertakwalah kepada Allah jika kamu betul-betul orang yang
beriman."
113.
Mereka berkata: "Kami ingin memakan hidangan itu dan supaya tenteram hati
kami dan supaya kami yakin bahwa kamu telah berkata benar kepada kami, dan kami
menjadi orang-orang yang menyaksikan hidangan itu."
114.
Isa putera Maryam berdoa: "Ya Tuhan kami turunkanlah kiranya kepada kami
suatu hidangan dari langit (yang hari turunnya) akan menjadi hari raya bagi
kami yaitu orang-orang yang bersama kami dan yang datang sesudah kami, dan
menjadi tanda bagi kekuasaan Engkau; beri rzekilah kami, dan Engkaulah pemberi
rezki Yang Paling Utama."
115.
Allah berfirman: "Sesungguhnya Aku akan menurunkan hidangan itu kepadamu,
barangsiapa yang kafir di antaramu sesudah (turun hidangan itu), maka
sesungguhnya Aku akan menyiksanya dengan siksaan yang tidak pernah Aku timpakan
kepada seorangpun di antara umat manusia." (QS. Al Mâ'idah: 111-115)
52.
Maka tatkala Isa mengetahui keingkaran mereka (Bani lsrail) berkatalah dia:
"Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku untuk (menegakkan agama)
Allah?" Para hawariyyin (sahabat-sahabat setia) menjawab: "Kamilah
penolong-penolong (agama) Allah, kami beriman kepada Allah; dan saksikanlah
bahwa sesungguhnya kami adalah orang-orang yang berserah diri. (QS. Ãli 'Imrân: 52)
3.
Dalil tentang Nabi Isa as
a.
Al Qur’an
Berkata
Isa: "Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Alkitab (Injil) dan
Dia menjadikan aku seorang nabi,dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati
di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) salat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup;
dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong
lagi celaka. Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku
dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup
kembali". Itulah Isa putera Maryam, yang mengatakan perkataan yang benar,
yang mereka berbantah-bantahan tentang kebenarannya. Tidak layak bagi Allah
mempunyai anak, Maha Suci Dia. Apabila Dia telah menetapkan sesuatu, maka Dia
hanya berkata kepadanya: "Jadilah", maka jadilah ia. (QS. Maryam: 30-35)
Dan
tatkala Isa datang membawa keterangan dia berkata: "Sesungguhnya aku
datang kepadamu dengan membawa hikmat dan untuk menjelaskan kepadamu sebagian
dari apa yang kamu berselisih tentangnya, maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah
(kepada) ku". Sesungguhnya Allah Dialah Tuhanku dan Tuhan kamu maka
sembahlah Dia, ini adalah jalan yang lurus. Maka berselisihlah
golongan-golongan (yang terdapat) di antara mereka, lalu kecelakaan yang
besarlah bagi orang-orang yang zalim yakni siksaan hari yang pedih (kiamat). (QS. Az Zukhruf: 63-65)
Al
Masih putera Maryam itu hanyalah seorang Rasul yang sesungguhnya telah berlalu
sebelumnya beberapa rasul, dan ibunya seorang yang sangat benar, kedua-duanya
biasa memakan makanan. Perhatikan bagaimana Kami menjelaskan kepada mereka (ahli kitab) tanda-tanda
kekuasaan (Kami), kemudian perhatikanlah bagaimana mereka berpaling (dari
memperhatikan ayat-ayat Kami itu). (QS. Al Maa'idah: 75)
Dan
(ingatlah) ketika Allah berfirman: "Hai Isa putera Maryam, adakah kamu
mengatakan kepada manusia: "Jadikanlah aku dan ibuku dua orang tuhan
selain Allah?". Isa menjawab: "Maha Suci Engkau, tidaklah patut
bagiku mengatakan apa yang bukan hakku (mengatakannya). Jika aku pernah
mengatakan maka tentulah Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku
tidak mengetahui apa yang ada pada diri Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha
Mengetahui perkara yang ghaib-ghaib". Aku tidak pernah mengatakan kepada
mereka kecuali apa yang Engkau perintahkan kepadaku (mengatakan)nya yaitu:
"Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu", dan adalah aku menjadi saksi
terhadap mereka, selama aku berada di antara mereka. Maka setelah Engkau
wafatkan aku, Engkau-lah yang mengawasi mereka. Dan Engkau adalah Maha
Menyaksikan atas segala sesuatu. (QS. Al Maa'idah: 116-117)
b.
Hadis
1) “Senantiasa ada segolongan dari ummatku yang berperang
demi membela kebenaran sampai hari Kiamat.” Kemudian Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda: “Maka kemudian turun Nabi ‘Isa bin Maryam
Alaihissalam, kemudian pemimpin golongan yang berperang tersebut berkata kepada
Nabi ‘Isa: ‘Kemarilah, shalatlah mengimami kami.’ Kemudian Nabi ‘Isa menjawab:
‘Tidak, sesungguhnya sebagian kalian adalah pemimpin atas sebagian yang lain,
sebagai penghormatan bagi umat ini." HR. Muslim (no. 156 (247)), Ahmad
(III/384),
2) “Dan demi jiwaku yang berada di tangan-Nya, sudah dekat
saatnya di mana akan turun pada kalian (‘Isa) Ibnu Maryam Alaihissalam sebagai
hakim yang adil. Dia akan menghancurkan salib, membunuh babi, menghapus jizyah
(upeti/pajak), dan akan melimpah ruah harta benda, hingga tidak ada seorang pun
yang mau menerimanya.” HR. Al-Bukhari kitab Ahaadiitsul Anbiyaa’ bab Nuzuul
‘Isa Ibni Maryam (no. 3448),
4.
Mukjizat Nabi Isa as
Rasul-rasul itu Kami
lebihkan sebagian (dari) mereka atas sebagian yang lain. Di antara mereka ada
yang Allah berkata-kata (langsung dengan dia) dan sebagiannya Allah
meninggikannya beberapa derajat. Dan Kami berikan kepada Isa putera Maryam
beberapa mukjizat serta Kami perkuat
dia dengan Ruhul Qudus. Dan kalau Allah menghendaki, niscaya tidaklah
berbunuh-bunuhan orang-orang (yang datang) sesudah rasul-rasul itu, sesudah
datang kepada mereka beberapa macam keterangan, akan tetapi mereka berselisih,
maka ada di antara mereka yang beriman dan ada (pula) di antara mereka yang kafir. Seandainya Allah
menghendaki, tidaklah mereka berbunuh-bunuhan. Akan tetapi Allah berbuat apa
yang dikehendaki-Nya.
(QS. Al Baqarah: 253)
(Ingatlah), ketika Allah mengatakan: "Hai
Isa putra Maryam, ingatlah nikmat-Ku kepadamu dan kepada ibumu di waktu Aku
menguatkan kamu dengan ruhul qudus. Kamu dapat berbicara dengan manusia di
waktu masih dalam buaian dan sesudah dewasa; dan (ingatlah) di waktu Aku
mengajar kamu menulis, hikmah, Taurat dan Injil, dan (ingatlah pula) diwaktu kamu
membentuk dari tanah (suatu bentuk) yang berupa burung dengan izin-Ku, kemudian
kamu meniup kepadanya, lalu bentuk itu menjadi burung (yang sebenarnya) dengan
seizin-Ku. Dan (ingatlah) di waktu kamu menyembuhkan orang yang buta sejak
dalam kandungan ibu dan orang yang berpenyakit sopak dengan seizin-Ku, dan
(ingatlah) di waktu kamu mengeluarkan orang mati dari kubur (menjadi hidup)
dengan seizin-Ku, dan (ingatlah) di waktu Aku menghalangi Bani Israil (dari
keinginan mereka membunuh kamu) di kala kamu mengemukakan kepada mereka
keterangan-keterangan yang nyata, lalu orang-orang kafir di antara mereka
berkata: "Ini tidak lain melainkan sihir yang nyata". (QS. Al Maa'idah: 110)
Berdasarkan ayat diatas, Mu’jizat Nabi Isa as, dapat dirinci sebagai
berikut ;
a.
Lahir
tanpa adanya seorang ayah
b.
Dapat
menghidupkan orang yang telah mati dengan izin Allah
Menurut keterangan
Ulama ada empat orang yang dihidupkan dari kematian oleh Nabi Isa as. Pertama,
al-Azir yaitu temannya, kemudian dua orang anak laki-laki dari seorang tua dan
seorang anak perempuan satu-satunya dari seorang ibu. Mereka adalah tiga orang yang
mati di zamannya dan Isa membangkitkan pula Sam bin Nuh atas permintaan
orang Yahudi.
c.
Dapat
berbicara sewaktu masih bayi, untuk menerangkan bahwa ia seorang nabi yang
diutus untuk bani
Israel
d.
Bisa
mengetahui Taurat asli Musa, yang disembunyikan
dan telah mengalamai banyak perubahan yang dilakukan oleh orang-orang cerdik
dari kaum Yahudi
e.
Menyembuhkan
orang buta
5.
Sifat-sifat Nabi Isa as
Sifat-sifat Nabi ‘Isa as yang tercantum di berbagai riwayat adalah beliau
seorang laki-laki, berperawakan tidak tinggi juga tidak pendek, kulitnya
kemerah-merahan, rambut-nya keriting, berdada bidang, rambutnya meneteskan air
seolah-olah beliau baru keluar dari kamar mandi, beliau membiarkan rambutnya
terurai memenuhi kedua pundaknya.
6.
Pandangan Al Qur’an tentang kewafatan Nabi Isa as
Al
Qur’an menerangkan dalam QS. An Nisaa':157 bahwa Isa tidaklah dibunuh maupun
disalib oleh orang-orang kafir. Adapun yang mereka salib adalah orang yang
bentuk dan rupanya diserupakan oleh Allah seperti Isa.
dan karena ucapan
mereka: "Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, Isa putra Maryam,
Rasul Allah", padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula)
menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa
bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang
(pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu.
Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali
mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh
itu adalah Isa.
(QS. An Nisaa': 157)
Tetapi
(yang sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya. Dan adalah Allah Maha
Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS. An Nisaa':158)
Ibnu Katsir
menafsirkan ayat diatas, kemudian membawakan beberapa hadits tentang turunnya
Nabi ‘Isa. Beliau berkata: “Inilah
hadits-hadits mutawatir yang berasal dari Rasulullah yang diriwayatkan dari
para Sahabat, seperti Abu Hurairah, Ibnu Mas’ud, ‘Utsman bin Abil ‘Ash, Abu
Umamah, an-Nawwas bin Sam’an, ‘Abdullah bin ‘Amr bin ‘Ash, Mujammi’ bin
Jariyah, Abu Syuraikah dan Hudzaifah bin Usaid ra. Didalam hadits-hadits ini
mengandung petunjuk tentang sifat-sifat turunnya, juga tempatnya, yaitu ia akan
turun di Syam (Syiria) tepatnya di Damaskus pada menara timur dan terjadi
ketika akan didirikan shalat Shubuh.
Al Qur’an memberi informasi bahwa Nabi Isa
as, wafat tidak dibunuh oleh siapapun, tetapi Dia wafat menurut cara yang telah
ditetapkan Allah yakni diangkat menuju Allah, seperti pada QS. Ali Imaran (3) ;
55,
55. (ingatlah), ketika Allah
berfirman: "Hai Isa, Sesungguhnya aku akan menyampaikan kamu kepada akhir
ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku serta membersihkan kamu dari orang-orang
yang kafir, dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu di atas orang-orang
yang kafir hingga hari kiamat. kemudian hanya kepada Akulah kembalimu, lalu aku
memutuskan diantaramu tentang hal-hal yang selalu kamu berselisih
padanya".
Para ahli tafsir
berbeda pendapat mengenai firman Allah: إِلَيَّ
وَرَافِعُكَ مُتَوَفِّيْكَ إِنِّيْ “Sesungguhnya Aku akan menyampaikanmu kepada
akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku...” Menurut Qatadah dan ulama
lainnya: “Ini merupakan bentuk kalimat dalam bentuk muqaddam dan muakhkhar
(yaitu bentuk kalimat yang mendahulukan apa yang seharusnya ada di akhir, dan
mengakhirkan apa yang seharusnya didahulukan). Kedudukan sebenarnya adalah مُتَوَفِّيْكَ وَ إِلَيَّ رَافِعُكَ إِنِّيْ yakni Aku mengangkatmu
kepada-Ku dan mewafatkanmu.
7.
Keterangan Nabi Muhammad tentang Nabi Isa as di akhir zaman
a.
Turun ke Bumi
Dari keterangan
hadist Muhammad diceritakan bahwa menjelang hari kiamat/akhir zaman Isa akan di
turunkan oleh Allah dari langit ke bumi. Peristiwa itu tergambar dari hadist
berikut:
1)
“Tidak ada seorang nabi pun antara aku dan Isa dan
sesungguhnya ia benar-benar akan turun (dari langit), apabila kamu telah
melihatnya, maka ketahuilah; bahwa ia adalah seorang laki-laki berperawakan
tubuh sedang, berkulit putih kemerah-merahan. Ia akan turun dengan memakai dua
lapis pakaian yang dicelup dengan warna merah, kepalanya seakan-akan meneteskan
air waulupun ia tidak basah.”
2)
“Sekelompok dari ummatku akan tetap berperang dalam
dalam kebenaran secara terang-terangan sampai hari kiamat,sehingga turunlah Isa
bin Maryam ,maka berkatalah pemimpin mereka (Al Mahdi): “Kemarilah dan imamilah
salat kami”. Ia menjawab;”Tidak, sesungguhnya sebagian kamu adalah sebagai
pemimpin terhadap sebagian yang lain, sebagai suatu kemuliaan yang diberikan
Allah kepada ummat ini (ummat Islam).”
3)
“Tiba-tiba Isa sudah berada di antara mereka dan
dikumandangkanlah salat,maka dikatakan kepadanya, majulah kamu (menjadi imam
salat) wahai ruh Allah.” Ia menjawab:”Hendaklah yang maju itu pemimpin kamu dan
hendaklah ia yang mengimami salat kamu”
Menurut Islam, hal pertama yang dilakukan
Isa setelah turun dari langit adalah menuaikan salat sebagaimana yang
dijelaskan oleh hadist-hadist di atas. Isa akan menjadi makmum dalam salat yang
di imami oleh Imam
Mahdi.
Turunnya Nabi ‘Isa as, memberikan hikmah
yang besar, di antaranya:
1)
Membantah
Yahudi yang beranggapan bahwa mereka telah membunuh ‘Isa Alaihissalam. Padahal
Nabi ‘Isa-lah yang akan membunuh pimpinan mereka yaitu Dajjal.
2)
Sesungguhnya
Nabi ‘Isa as mendapatkan di dalam Injil tentang keutamaan ummat Muhammad (QS.
Al-Fath: 29) Dan beliau berdo’a agar dimasukkan di antara mereka (ummat Nabi
Muhammad), lalu Allah mengabulkan do’a beliau ketika beliau turun pada akhir
zaman, dan beliau menjadi mujaddid (pembaharu) agama Islam.
3)
Bahwa
turunnya Nabi ‘Isa as, dari langit untuk dimakamkan di bumi, karena tidak ada
makhluk dari tanah yang mati di selainnya.
4)
Turunnya
Nabi ‘Isa as, membongkar kebohongan Nashrani, menghancurkan salib, membunuh
babi, menghapus upeti.
5)
Beliau
memiliki keistimewaan yang khusus, karena jarak antara Dia dengan Nabi
Muhammad sangat dekat dan tidak ada
Nabi lain yang memisahkan antara Nabi ‘Isa as dan Rasulullah.
6)
Nabi
‘Isa as berhukum dengan syari’at Muhammad dan menjadi pengikut Muhammad. Beliau
turun tidak membawa syari’at yang baru, karena agama Islam penutup segala agama
dan Nabi ‘Isa as, menjadi hakim ummat ini, karena tidak ada Nabi setelah Nabi
Muhammad.
7)
Zamannya
Nabi ‘Isa as, adalah zaman yang penuh ketenangan, keamanan dan keselamatan.
Allah mengirimkan hujan yang deras, menjadikan bumi mengeluarkan
tumbuh-tumbuhan dan buah-buahan. Harta berlimpah serta dihilangkan sifat-sifat
iri, benci, dan dengki.
8)
Lamanya
Nabi ‘Isa as, tinggal di bumi adalah selama 40 tahun.
b.
Memimpin Manusia menghadapi Fitnah Ya’juj dan Ma’juj
Menurut suatu riwayat, Isa setelah
turun dari langit akan menetap dibumi sampai wafatnya selama 40 tahun. Ia akan
memimpin dengan penuh keadilan, sebagaimana yang diceritakan dalam hadist
berikut :
“Demi yang diriku berada ditangan-Nya, sesungguhnya Ibnu
Maryam hampir akan turun di tengah-tengah kamu sebagai pemimpin yang adil, maka
ia akan menghancurkan salib, membunuh babi, menolak upeti, melimpahkan harta
sehingga tidak seorangpun yang mau menerima pemberian dan sehingga satu kali
sujud lebih baik dari dunia dan segala isinya.”, (Hadits
riwayat Bukhari, Muslim, Ahmad, Nasa’i, Ibnu Majah dari Abu Hurairah)
Salah satu tugas besar beliau setelah
membunuh dajjal adalah menyelamatkan ummat manusia dari fitnah Ya’juj dan
Ma’juj.
1)
Dikisahkan,
fitnah dan kejahatan mereka (Ya’juj dan
Ma’juj) sangat besar dan menyeluruh, tiada seorang manusiapun yang dapat
mengatasinya, jumlah mereka pun sangat banyak sehingga kaum Muslimin akan
menyalakan api selama 7 tahun untuk berlindung dari penyerangan mereka, para
pemanah dan perisai mereka. (Hadist Riwayat
Ibn Majah dari Nawwas)
2)
Maka
saat mereka telah keluar (dari diding tembaga yang mengurung mereka sejak zaman
raja Zulkarnain) maka Allah SWT berkata kepada Isa ibn Maryam: ”Sesungguhnya
Aku telah mengeluarkan hamba-hamba (Ya’juj
dan Ma’juj) yang tidak mampu diperangi oleh siapapun, maka hendaklah kamu
mengasingkan hamba-hambaKu ke Thur (Thursina)”
3)
Dan
di Thur terkepunglah Nabi ‘Isa beserta
para sahabatnya, sehingga harga sebuah kepala sapi lebih mahal dari 100 dinar
kamu hari ini.Kemudian Nabi ‘Isa dan
para sahabatnya, menginginkan itu, maka mereka tidak menemukan sejengkalpun
dari tanah di bumi kecuali ia dipenuhi oleh bau anyir dan busuk mereka.
Kemudian Isa dan sahabatnya meminta kelapangan kepada Allah SWT maka Allah
mengutus seekor burung yang akan membawa mereka kemudian menurunkan mereka
sesuai dengan kehendak Allah , kemudian Allah menurunkan air hujan yang tidak
meninggalkan satu rumahpun di kota atau di kampung, maka Ia membasahi bumi
sehingga menjadi seperti sumur yang penuh.” Hadits riwayat Ahmad, Muslim &
Tirmidzi dari An Nawwas bin Sam’am.
Dahsyatnya fitnah Ya’juj dan Ma’juj digambarkan dalam sebuah hadist Rasulullah saw.
sebagai berikut:
"Dinding Ya'juj
dan Majjuj akan terbuka, maka mereka akan menyerang semua manusia, sebagaimana
firman Allah :
Dan mereka turun
dengan cepat dari seluruh tempat-tempat yang tinggi. (QS . Al
Anbiyaa' : 96)
c.
Membunuh Dajjal
Turunnya Isa ke bumi mempunyai misi
menyelamatkan manusia dari fitnah Dajjal dan membersihkan segala penyimpangan
agama ,ia akan bekerjasama dengan Imam Mahdi memberantas semua musuh-musuh
Allah.
Dikisahkan setelah Isa selesai
menunaikan salat, ia berkata: "Keluarlah
kamu (pasukan kaum muslimin) semua bersama kami untuk menghadapi musuh Allah,
yaitu dajjal." Lalu mereka pun keluar, kemudian Ia (Isa) dilihat oleh
dajjal silaknat yang baru saja mendakwa kepada manusia, bahwa ia adalah raja
yang mendapat petunjuk dan pemimpin yang jenius serta bijaksana, bahkan mengaku
sebagai Tuhan Yang Maha Tinggi. Begitu Isa dilihat oleh dajjal, dajjal pun
meleleh seperti garam yang meleleh di dalam air. Kemudian dajjal melarikan
diri, akan tetapi ia dihadang oleh Isa di pintu kota Lud di Palestina.
Sekiranya Isa membiarkan saja hal ini maka dajjal akan hancur seperti garam dalam
air, akan tetapi Isa berkata kepadanya: "Sesungguhnya
aku berhak untuk menghajar kamu dengan satu pukulan." Lalu Isa
menombak dan membunuhnya, maka Isa memperlihatkan kepada semua orang darah
dajjal di tombaknya. Maka tahu dan sadarlah para pengikut dajjal dari kalangan
Yahudi , bahwa dajjal bukanlah Allah. Jika benar apa yang didakwakan dajjal
(dajjal mengaku sebagai tuhan) tentulah dajjal tidak akan dapat dibunuh oleh
Isa.
8.
Hikmah
a. Isa as, adalah manusia pilihan Allah untuk dijadikan Nabi dan Rasul bagi
Bani Israel sebagai pelanjut risalah nabi Musa as.
b. Isa as, yang lahir tanpa sentuhan sosok laki-laki merupakan karunia dan
ketetapan Allah, Hal itu tidaklah mustahil karena Allah Maha Luas Ilmunya,
sehingga apa yang terjadi pada diri manusia termasuk Isa as pastilah telah
dirancang sedemikian rupa sebagai pelajaran bagi umat manusia.
c. Sebagai manusia pilihan tentu Isa as, mempunyai kelebihan dibanding manusia
lain yakni mu’jizat sebagai bukti
kerasulan, semua itu atas izin Allah
d. Sebagai manusia tentu tidak wajar, bahkan terlarang untuk mengatakan dan mempercayai bahwa Isa as
adalah Tuhan. Hal itu merupakan bentuk kemusyrikan yang tidak dapat ditolelir
karena melawan ketetapan Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar